Beberapa Hal Yang Tidak Layak Kamu Korbankan Saat Pacaran

Bookmark and Share
       Cinta itu bisa begitu hebat membolak-balikkan hidup. Terkadang, rasa cinta pada pasangan membuat kita melupakan hal-hal yang sebelumnya kita anggap prinsipil. Demi pasangan, kita seringkali mengabaikan teman, keluarga, pekerjaan, cita-cita, bahkan kebahagiaan diri sendiri. Bener gak sih ???

Apakah sikap semacam itu pantas dipertahankan? Cinta selayaknya tidak menurunkan kualitasmu sebagai manusia, bukan?





1. Manusia Adalah Makhluk yang Tidak Sempurna. Kamu Harus Tetap Waras Menerimanya

manusia tidak sempurna, begitupun kamu

Kita sering berusaha terlalu keras demi terlihat sempurna di depan pasangan. Harus selalu tampil cantik, anggun, bicara lemah lembut, sabar, perhatian; banyak hal yang kadang dilakukan semata-mata demi bisa menjadi pasangan yang baik

Bukankah menghargai keberadaan dirimu sendiri jauh lebih penting? Ketika pasanganmu pernah bertutur “aku cinta kamu”, selayaknya kalimat itu bisa dibuktikan. Dia yang mencintaimu akan mendukung usahamu untuk menjadi lebih baik tanpa menjadikan kata ‘sempurna’ sebagai harga mati. Setidaknya, dia sadar bahwa dalam keseharianmu ada-ada saja perilaku luput atau lalai. Bahkan, ketika paras ayumu adalah yang bisa membuatnya tertarik, kelak kamu pun akan keriput dan menua.

Yang pasti, manusia ditakdirkan berpasangan, begitu pun kamu. Akan ada saat dimana kamu bisa menemukan pasangan yang menerima kekuranganmu lalu ikhlas melengkapinya.

2. Sebagai Insan yang Merdeka, Kamu Berhak Memilih Jalan Hidupmu Sendiri


keputusan
pilih jalan hidupmu sendiri

Sebuah hubungan tidak akan pernah luput dari momen berbeda pendapat. Ketika menurutnya menikah di usia muda lebih baik, kamu sah untuk berpikir sebaliknya. Tentu tidak ada salahnya jika kamu memilih memuaskan hasrat belajar dan mencari pengalaman kerja daripada harus buru-buru menikah.

Kunci kebahagiaan hidupmu tidak pernah berpindah tangan, tapi selamanya ada dalam genggamanmu. Setiap ortaang punya otoritas menentukan segala hal yang berkenaan dengan hidupnya. Perbedaan persepsi dalam hubungan bisa dikompromikan selama cinta dan kasih sayang yang jadi pegangan. Tapi, bukan berarti kamu boleh mengabaikan kata hatimu sendiri. Ada kalanya kebahagiaan baru bisa dicapai ketika kamu mantap mengabaikan orang lain.

3. Pasangan dengan Hati yang Lapang dan Mau Mendengar Adalah yang Kamu Butuhkan

butuh didengar
kamu pun butuh di dengar

Tidak bisa dipungkiri, manusia punya kecenderungan ingin didengar. Cemas memikirkan masa depan, takut menerima perubahan, hingga merasa ‘tidak aman’ dalam menjalani hubungan; banyak hal yang membuat kita merasa perlu berbagi beban hidup dengan bercerita. Sepantasnya, pasanganlah orang pertama yang siap menampung segala keluh kesahmu.

Bahkan, ketika masalah datang untuk menguji hubungan kalian, kemauan untuk sama-sama mendengar bisa jadi penyelamat. Kamu maupun pasanganmu tidak patut punya tendensi untuk saling menghakimi atau menyudutkan. Pasalnya, ikatan kasih akan langgeng ketika pasangan bisa berkomunikasi dengan baik dan saling memahami. Kesediaan untuk mendengar dan berkompromi juga menjadi modal untuk membangun hubungan yang sehat.

4. Cinta Pada Pasangan Tidak Seharusnya Mengekang. Segala yang Ada dalam Hidupmu Layak untuk Dicintai

cinta
cinta tidak seharusnya mengekangmu

Cinta ibarat oksigen bagi manusia. Mencintai dan dicintai adalah yang menjadikan hidup lebih layak dijalani. Merelakan hatimu pada seseorang bukan berarti kamu boleh mengabaikan cinta-cinta yang lain. Keluarga, teman, hobi, pekerjaan, renjana, hingga ambisimu pun layak kamu cintai dengan porsi yang sama.

Kecintaan pada pasangan seharusnya tidak meredupkan hidupmu. Tidak menghalangi kedekatanmu dengan keluarga atau sahabat. Tidak juga menahanmu yang suka berpetualang dan hendak kuliah S2 atau membangun bisnis startup. Kelak, jika kebebasanmu untuk mencintai mulai dikekang, pastikan untuk buru-buru melepaskan ikatannya.

5. Keberadaan Pasangan Tidak Boleh Membuatmu Enggan Menjajal Hal-Hal Baru

berani
berani menerima kegagalan

Setelah lulus kuliah, kamu berharap bisa bekerja di luar kota demi mengejar pekerjaan impianmu. Namun, kemungkinan harus tinggal berjauhan dengan pacar membuatmu sedikit ragu. Apakah bisa kalian bertahan dalam hubungan jarak jauh?

Yang pasti, hidup terlalu singkat jika dijalani tanpa keberanian menantang diri sendiri. Demi masa depan karir, kesempatan pindah ke luar kota dan jajal melamar pekerjaan impian jelas tidak boleh dilewatkan. Sekalipun harus menjalani hubungan jarak jauh, kesempatan ini justru bisa menguji kesetiaan kalian sebagai sepasang kekasih. Tinggal terpisah jarak dengan pasangan tidak selalu menyedihkan. Ketika kalian sama-sama mau berusaha, hubungan yang terjalin justru akan semakin kuat.

6. Bersamanya, Kamu Tidak Harus Mengabaikan Kebahagiaanmu Sendiri

bahagia
kamu juga berhak bahagia

Ibaratnya, hidup adalah hadiah dari Penciptamu. Sebisa mungkin rayakan hidupmu dengan selalu berbahagia. Berbagi senyum dengan orang-orang yang kamu temui, menghabiskan waktu bersama keluarga dan teman, atau belajar dan mengerjakan sesuatu yang bisa membuatmu merasa puas.

Ketika nasib hubunganmu tidak bisa diprediksi, jangan sekali-kali menggantungkan kebahagianmu pada pasangan. Sifat manusia bisa berubah, cinta atau kasih sayang mungkin saja luntur, bahkan cinta bisa tiba-tiba hilang lantaran diganti cinta yang lain. Jadikan kebahagiaan sebagai otoritasmu sendiri. Ada atau tidaknya seseorang di sampingmu, kamu tetap bisa hidup bahagia.

7. Meluangkan Waktu Demi Bersenang-Senang dengan Diri Sendiri Itu Sah-Sah Saja

diri sendiri
luangkan waktu untuk diri sendiri

Hubungan pacaran seharusnya tidak mengekangmu. Mencintai juga selayaknya membebaskan. Pasangan yang baik tidak akan menuntutmu untuk selalu meluangkan waktu untuknya. Ketika rutinitas pekerjaan begitu menyita waktumu bahkan hanya menyisakan akhir pekan, kamu pun berhak menggunakannya untuk memanjakan diri.

Kebiasaanmu pergi ke salon atau menyambangi tempat spa mungkin tidak bisa kamu tinggalkan. Walaupun sebenarnya ingin menemani pasanganmu pergi jalan-jalan atau nonton bersama, tidak ada salahnya menyempatkan waktu untuk dirimu terlebih dahulu. Sebagai pasangan yang baik, selayaknya dia bisa memahami dan mau berkompromi dengan kebutuhanmu.

8. Hubungan yang Akhirnya Gagal Tidak Lantas Membuat Duniamu Kiamat


tenang
tidak semua hubungan bisa berhasil

Selalu ada kemungkinan gagal dalam menjalin sebuah hubungan. Namun, bayangan kegagalan tidak harus membuatmu ketakutan atau merasa insecure. Bahkan, ketika kegagalan itu benar-benar terjadi, kamu hanya perlu bertahan untuk tidak terlalu tenggelam dalam kesedihanmu.

Hubungan yang gagal hanya bisa diterima dengan pemakluman. Bahwa putus adalah hal yang wajar terjadi ketika dua orang sudah tidak lagi sejalan. Di saat ini, kamu tidak layak mengorbankan apapun, termasuk kebahagiaan dan semangatmu untuk melanjutkan hidup. Sesakit apapun kamu tetap harus bangkit dan menyembuhkan dirimu sendiri.



Banyak hal yang tidak bisa begitu saja direlakan demi sebuah hubungan bertajuk pacaran. Ketika ikatan itu terlalu erat dan justru menyakitimu, tidak ada yang lebih baik selain melepaskannya.

Hubungan pacaran yang sehat seharusnya menjadikanmu pribadi yang lebih baik tanpa harus mengorbankan kebaikan-kebaikan yang sudah kamu miliki. Tetap jadi dirimu sendiri

{ 0 komentar... Views All / Send Comment! }

Posting Komentar